Jatinangor (08/04/2025), Mengawali hari kedua masuk kerja, Wakil Menteri Dalam Negeri Dr. Bima Arya Sugiarto melakukan kunjungan kerja ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Selain melakukan monitoring sarana dan prasarana di Kampus IPDN, Wamendagri juga menghadiri acara Halal Bihalal IPDN yang dilakukan oleh (Plt) Rektor IPDN, Dr. H. Suhajar Diantoro., M.Si dengan seluruh Civitas Akademika IPDN. Kehadiran Wamendagri kali ini didampingi oleh Ibu Yane Ardian Bima Arya, Kepala BPSDM Kemendagri dan perwakilan jajaran Esselon II Kemendagri. Menurut Suhajar, hadirnya Wamendagri ini juga terkait rencana pelaksanaan Retret Tahap II yang berlokasi di IPDN. “Jika Presiden menyetujui, pelaksanaan Retret Tahap II Kepala Daerah akan bertempat di IPDN, oleh sebab itu kehadiran Bapak Wamen ini untuk meninjau kesiapan IPDN seandainya hal tersebut terjadi, sekaligus menghadiri halal bihalal dengan seluruh civitas akademika IPDN”, tutur Suhajar.

Pada kesempatan ini pula, (Plt) Rektor IPDN melaporkan kepada Wamendagri hasil pertemuannya dengan Ibu Menteri PanRB terkait permohonan formasi kuota calon praja IPDN tahun ini. Menurutnya, IPDN sudah mengajukan formasi sebanyak 1.061 orang, jumlah tersebut dihasilkan setelah dihitung dari kebutuhan 415 Kabupaten dikali 2 dan 1 Kota dikali 93. Kemudian menurutnya, 15% dari jumlah tersebut akan bertahan di Jakarta untuk dipersiapkan menjadi pengasuh, pengajar (dengan mengikuti LPDP) dan untuk ditempatkan di Kemendagri dan Kementerian-Kementerian yang membutuhkan.

Senada dengan Suhajar, Arya Bima pun menyampaikan terkait kemungkinan IPDN menjadi tempat kegiatan Retret Tahap II, “IPDN akan menjadi sejarah karena jika disetujui akan menjadi tempat penggemblengan pemimpin-pemimpin daerah di Indonesia, yakni Retret Tahap II, meskipun jumlahnya tidak sebanyak yang di Magelang”, ujarnya. Disela-sela kunjungannya, Wamendagri tak lupa menyampaikan beberapa pesan kepada praja IPDN, diantaranya kiat-kiat untuk dapat sukses dalam jenjang karirnya. “Implementasikan 3 M dalam diri adik-adik, yakni Mujahadah, Muhasabah dan Muraqabah. Mujahadah dapat diartikan sebagai passion atau semangat juang, praja IPDN harus dapat totalitas dalam melaksanakan perannya. Muhasabah yakni mindset atau pemikiran yang terbuka untuk menerima koreksi dan evaluasi. Muraqabah adalah rasa mawas diri dan takut kepada Sang Pencipta”, ujar Arya.

Menurutnya jika praja dapat mengimplementasikan hal tersebut, Ia yakin praja IPDN akan menjadi pemimpin yang berkompeten dan berkarakter didaerahnya masing-masing dan tentunya akan turut serta membawa Indonesia menuju masa emasnya di 2045. Ia juga mengingatkan praja IPDN untuk tidak hanya meningkatkan kompetensinya tapi juga memperbaiki karakter. “Hidup sangat ditentukan oleh karakter. Kompentensi adalah mandatory sedangkan karakter adalah diferensiasi, tapi untuk dicintai, dihargai, dikenang itu ditentukan oleh karakter”, ujarnya. Setelah melaksanakan halal bihalal dengan seluruh Civitas Akademika IPDN, Wamendagri kemudian melakukan monitoring sarana dan prasarana IPDN, seperti wisma, ruang kelas, gedung fakultas dan Menza.
Dihari yang sama, IPDN juga melaksanakan Pembukaan Magang I, II dan III. Adapun peserta magang berjumlah 2.491 praja yang terdiri atas 723 praja pratama yang melaksanakan Magang I, 544 praja muda yang melaksanakan Magang II dan 1.224 praja madya yang melaksanakan magang III. Suhajar menjelaskan lokasi Magang I dilaksanakan di Desa/Kelurahan selama 21 hari, Magang II dilaksanakan di Kecamatan/Distrik selama 30 hari dan Magang III dilaksanakan di OPD Kabupaten/Kota selama 30 hari. “Pelaksanaan magang ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan praja dengan mengalami dan terlibnat langsung dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di lapangan serta meningkatkan kemampuan komunikasi, kordinasi, kerjasama dan etika profesi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah”, uajr Suhajar.

• Sumber Berita:

  Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
  La Ode Muhamad Alam Jaya., S.STP., M.Si

• By:

  Humas